Aku tidak tahu lagi mengucapkan apa selain
kata syukur sebesar-besarnya kepada Bapa yang amat teramat baik di hidupku.
Puji Tuhan bulan Desember lalu setelah penantian selama dua bulan aku
dinyatakan LULUS dan diterima sebagai penerima beasiswa S2 di NCU di Taiwan. Berhubung
aku lulusan HI dari Universitas Hasanuddin, akhirnya aku memutuskan tuk
mengambil jurusan Inter Asia Cultural
Study. Jenis beasiswa yang aku dapat ini merupakan beasiswa yang diberikan
Pemerintah Taiwan melalui universitas-universitas di Taiwan. Besar beasiswa
yang diberikan juga tergantung dari universitas dan jurusan yang kita ambil.
Info mengenai beasiswa ini aku dapat dari
teman SMA yang kuliah di USU, Sumatera Utara sewaktu pulang kampung beberapa
bulan lalu. Namanya florentina. Dah dapat info tentang beasiwa ke Taiwan dari
floren aku diarahin tuk tanya tentang beasiswa lebih jauh ke Bang Mula Sigiro.
Abang ini sebenarnya dosen di Universitas HKBP Nomensen di Medan yang dah
mengecap pendidikan di Taiwan juga. Cita-cita abang ini tuk bangun Sumatera
Utara pun patut aku ancungin jempol karena beliau pengen banyak anak-anak Sumatera
Utara membangun Indonesia dari dunia pendidikan. Beliau juga banyak membimbing
saya dan teman-teman yang berkeinginan melanjutkan S2 ke universitas di Taiwan.
Dengan bimbingan abang ini, akhirnya aku
mengurus semua berkas yang diperlukan tuk beasiswa ini, seperti:
a. Translate ijazah
b. Translate transrip nilai
c. Passport
d. Sertifikat TOEFL
e. Surat rekomendasi dari 3 prof. atau dosen
f. Study plan
g. CV
h. Proposal
i. Dan sertifikat bahasa mandarin yang aku
dapat sewaktu dapat beasiswa bahasa 1 tahun di cina, dll.
Semua berkas administrasi kemudian di scan
dan di unggah ke situs universitas yang bersangkutan. Berselang dua bulan,
kabar gembira itu pun akhirnya menghampiriku. Aku dapat email dari NCU
menyatakan aku lulus dan disuruh mengisi beberapa formulir lalu mengirimkan
kembali via email sebelum tenggang waktu yang ditentukan. Tetapi mungkin ini
waktu yang kurang tepat untukku tuk lanjut S2. Setelah memberikan kabar ini ke
bapak, bapak belum kasih ijin tuk lanjut S2 dulu apalagi kembali keluar negri.
Akhirnya setelah pertimbangan bapak dan pertimbangan pribadi saya memutuskan
untuk menunda S2 saya.
Tapi tuk teman-teman yang ingin melanjut S2
ke Taiwan, syaratnya gak terlalu sulit kok dan paling bantet hanya berkas doank
gak pake acara wawancara. Jadi teman-teman peluangnya lebih besar.
Tetap semangat. Semoga pintu rejeki yang
aku tunggu akan terbuka dan hasilnya seperti yang diharapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar