Senin, 26 Januari 2015

Mamakku

Gak terasa 5 tahun sudah mamak kembali ke hadirat Bapa di surga. Gak ada mamak bukan pekara mudah untuk dijalani. Biasanya aku habiskan waktu ma mamak untuk cerita tapi sekarang ketika rindu itu datang yang bisa kulakuin hanya menangis, menatapi foto mamak, lihat kembali video upacara adat kematiannya sampai aku tertidur pulas sambil berlinang air mata. Disaat teman2 masih bisa manja dengan ibunya aku harus bergumul menepis semua rasa itu. Aku anak sulung dari 3 bersaudara yang ketiganya cewek. Bapak adalah seorang PNS di rutan kabanjahe. Sepeninggalan mamak aku gak tahu gmana jalanin hidup. Jujur selama mamak masih ada komunikasi sama bapak hanya sebatas nanyain kabar, ranking di sekolah atau biaya dan gak lebih dari itu.

Berontak ma Tuhan, itulah yang aku lakukan selama 2 bulan sepeninggalan mamak. Tapi akhirnya aku sadar apa yang bakal aku dapat dengan berbuat begini? Gmanapun dibuat mamak gak bakal balik ke rumah lagi dan aku harus bangkit kalau gak mw makin terpuruk. Aku kembali ke Makassar dan menjalani hidup dsana untuk lanjut semester duaku. Tetapi Allah gak akan memberikan cobaan diluar kemampuan kita manusia. Bapa gak akan membiarkan kita berjalan sendiri. Penyerahan diri adalah hal terakhir yang kami lakukan. Akhirnya Allah bekerja dengan cara yang sangat luar biasa dalam hidup kami. Adekku, tika yang harus bolak-balik kabanjahe-balige-sibolga tuk tes masuk sma akhirnya dinyatain lulus unggulan B SMAN Matauli Pandan Sibolga. Adekku yang paling kecil yang ditinggal mamak sewaktu berumur 5 tahun masuk SD Sint Yoseph Kabanjahe dan terus masuk kelas unggulan. Bapak sehat terus dan aku lulus dari UNHAS dengan IPK cum laude.

Meski mamak gak dsni lagi dan bisa nyelamatin kami secara langsung. Tapi aku percaya mamak bakal senang ngelihatnya dari surga. Ada beberapa kata-kata yang mamak bilang sewaktu aku mw berangkat ke Makassar dulu,’nakku kita la bagi kalak, janah kalak la bagi kita’; ‘chris yang mamak kenal sekarang adalah chris yang mamak kenal kemarin dan chris yang mamak kenal besok’. Mak, aku rindu samandu. Banyak kekurangan anakndu tapi makasih mak. Kam adalah sosok yang gak akan pernah tergantikan dalam hidupku. Sosok panutan dalam hidupku. Yang tetap tegar walau apapun yang terjadi. Aku sayang mamak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar