Senin, 30 November 2015

Strategi Komunikasi

Tumpuan sukses pemerintahan demokratik terletak dalam menjaga hubungan yang responsive dengan warga negaranya yang didasarkan pada perasaan saling memahami dan adanya komunikasi dua arah yang berkelanjutan. Seperti yang kita ketahui bahwa fungsi pokok negara menurut Mirriam Budiardjo, antara lain :
  1. Melaksanakan penertiban untuk mencapai tujuan bersama dan bentrokan-bentrokan dalam masyarakat;
  2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat;
  3. Pertahanan; serta
  4. Menegakkan keadilan. 
Fungsi dari negara tersebut dapat diimplementasikan melalui fungsi dari pemerintah suatu negara atau kawasan. Dalam menjalankan fungsinya, pemerintah akan mencanangkan program-program yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di negara tersebut. Keberhasilan dari program tersebut dapat dilihat melalui beberapa indikator. 

Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur efektifitas dan keberhasilan program yang dibentuk oleh pemerintah tersebut adalah melalui apresiasi atau opini dari masyarakat. Dengan kata lain hal ini berkaitan erat dengan opini yang pada akhirnya terbentuk pada masyarakat tersebut baik yang sifatnya positif maupun yang sifatnya negatif. Pembentukan opini publik dapat dilakukan melalui media massa. Lebih lanjut, proses ini dikenal dengan proses kehumasan.

Pembentukan opini public melalui proses kehumasan dapat dilakukan melalui media massa dan media elektronik. Beberapa strategi yang dapat dilakukan dalam menjalin hubungan baik serta membentuk opini publik yang positif dengan media massa, antara lain:
  1. Menempatkan staf PR yang mempunyai kemampuan menulis dan kemampuan staf tersebut untuk mengetahui masing-masing karakter dari penerbitan pers tersebut.
  2. Dapat menjalin kedekatan dengan wartawan, baik secara formal maupun non formal. Tidak dapat dipungkiri kedekatan personal staf dengan wartawan dari berbagai penerbitan dapat mempengaruhi proses pembentukan opini publik baik secara langsung maupun tidak langsung. 
  3. Staf yang berperan menjadi PR dituntut untuk tetap bekerja keras dan senantiasa menempatkan diri menjadi wartawan. Ada baiknya, press release yang telah dibagikan kepada wartawan sebelum acara berlangsung tetap di up date sesuai dengan kegiatan yang sesungguhnya dan dibagikan kembali kepada teman-teman wartawan di saat itu juga. Hal ini akan mengefektifkan kinerja staf PR bersangkutan dan wartawan tersebut.
Semangat…

Sabtu, 14 November 2015

Campur Sari

Yee, finally hari ini hari sabtu.
Lalalalalililililtralalallatrililili...............................
Tahu gak yang aku suka dari hari ini karena aku bisa bangun jam berapa pun aku suka. Gak harus jam 6 pagi. Btw kita loncat ke topik lain dulu, aku mw cerita nih terkait kegiatanku seminggu belakangan ini. Ya seperti hari-hari biasanya, pergi ke kantor --- berkutat dengan komputer --- stres --- cari makanan gratis di kantor --- menggila --- kerja lagi --- stres lagi --- pulang --- gangguin teman kosan --- tidur --- bangun #berulang kembali dan berakhir dengan stres lagi. Haha. 
Beberapa hari yang lalu ada seminar internasional, sibuk bgt deh. Tapi kadang kala aku bingung apa yang harus kubuat. Mw bantu juga bingung, gak bantu serba salah. Ah gelap deh.
Oh ya acaranya sukses, salut dah ma semuanya terkhusus PIC nya yang aku yakin kalo aku diposisi si kk pasti makin gila nih aku, makin keriting cinnnnnn. Haha.....
Finally, aku bisa balik kosan ketemu orang yang gilanya hampir sama ma aku Haha. Tapi hari ini ada Nyonya Gede yang buat aku jengkel. Aku bingung mungkin si doi kebanyakan makan jeruk nipis kali ya mukanya kecut bgt. Coba kalo sedikit ja mudah senyum pasti neng makin cantik dah. Gak buat orang jengkel dan pahalanya nambah di surga. Ya gak. Ya minimal senyum meski kamu gak akan sama kayak aku. Gillllllaaaa..... #limited edition.
Ok kita lompat ke topik seminar kembali. Pulang dari seminar kaki aku kayak serasa mw meledak gitu. Ya gimana gak biasa pake sepatu datar ampe kantor pake sandal (sandal hotel yang dapat gratisan). Haha. Tetap cin yang dapat gratisan itu lebih nikmat. Haha.  Pake heels selama 3 hari. Aku yakin kalo aku dilatih gini terus ada 3 kemungkinan yang bakal terjadi :
1. aku bakal bisa lari maraton 1 Km pake heels
2. kaki aku akan lebih besar dari kaki pemain sepak bola ronaldo
3. ato mungkin kaki aku bakal diamputasi (lebay ya)
Ya udah lah yang pasti happy.
Tp tw gak aku setengah bangga dan miris dengan pertanyaan EO di acara itu. Tw gak pertanyaannya pa? Kamu umur berapa kok muda banget. Tw gak ini bukan pertama kalinya, yang lebih lucu nih ceritanya aku lg dinas dan dapat kursi di dekat pintu darurat. Aku juga baru tahu kalo di dekat pintu darurat gak boleh anak dibawah umur duduk disana. Jadilah si mbak pramugari yang cantik jelita nanya "dek umur berapa?" jadilah aku dalam hati setengah senang setengah dongkol gitu "dah umur 24 mbak." Jadinya si doi langsung salah tingkah gitu. Hahaha. Kena deh. Ah begitulah rumput tetangga jauh lebih hijau. Haha. Dah ah, ayo bobo cantik dulu biar mukanya makin awet muda. Haha. Topang doa ya teman-teman untuk bulan 2. AMIN.